Kamis, 15 Agustus 2013

Hadapi Hidup Ini Apa Adanya Tanpa Keluhan


            Dunia ini dipenuhi dengan berbagai bentuk kenikmatan,banyak pilihan,penuh rupa,dan banyak warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup. Anda adalah bagian dari dunia yang berada dalam ke sukaran.
            Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, isteri, kawan, sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu yang menyulitkan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hari itu terdapat sesuatu yang buruk dan tidak Anda sukai. Maka dari itu, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya. Itu kalau Anda mau selamat dengan adil dan bijaksana. Pasalnya, betapapun setiap luka ada harganya.
            Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua kubu yang saling bersebrangan, dan dua pendapat yang saling bersebrangan. Yakni, yang baik dengan yang buruk. Kebaikan dengan kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan. Dan setelah itu, Allah akan mengumpulkan semua yang baik, kebagusan dan kebahagiaan itu disuga.
            Adapun yang buruk, kerusakan dan kesedihan akan dikumpulkan di neraka. “Dunia ini terlaknat,dan terlaknat semua yang ada didalamnya. Kecuali dzikir kepada Allah dan semua yang belajar”, begitu hadist berkata. Jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada.
            Jangan larut dalam khayalan. Dan jangan pernah menerawang ke alam imajinasi. Hadapi kehidupan ini apa adanya, kendalikan jiwa Anda untuk dapat menerima dan menikmatinya! Bagaimanapun, tidak mungkin semua teman tulus kepada Anda dan semua perkara sempurna diata Anda. Sebab, ketulusan dan kesempurnaan itu ciri dan sifat kehidupan dunia.
            Bahkan, isteri Anda pun tak akan pernah sempurna dimata Anda. Maka kata hadist :”Janganlah seorang mukmin mencela seorang mukminah (isterinya), sebab jika dia tidak suka pada salahsatu kebiasaanya maka dia bisa menerima kebiasaan yang lain”. Adalah seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal menyulitkan menutup mata dan beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan langkah, dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar