Kamis, 15 Agustus 2013

Buanglah Rasa Cemas


            Tak usah bersedih, karena Tuhanmu telah berfirman :”Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu”. (QS.Al-Insyirah:1).
            Pesan ayat ini bersifat umum untuk setiap orang yang menerima kebenaran, melihat cahaya dan menempuh hidayah. Allah swt juga berfirman :”Maka, apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah swt untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membantu hatinya)?.Maka, kecelakaan yang bersalah bagi mereka yang telah membantu hantinya”. (QS.Az-Zumar:22).
            Maka dari itu menjadi jelas bahwa ada kebenaran yang akan melapangkan dada dan ada kebatilan yang akan membuat hati menjadi keras. Allah swt berfirman :”barangsiapa yang Allah swt menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam”. (QS.Al-An’am:125).
            Ini menandakan bahwa Islam merupakan suatu tujuan yang hanya dapat dicapai oleh orang yang memang dikehendaki Allah swt. Untuk itu dia menasehatkan :”janganlah kamu besedih sesungguhnya Allah swt bersama kita:. (QS.At-Taubah:40).
            Demikian Allah swt berfirman dan kalimat seperti itu hanya akan diucapkan oleh orang yang sangat yakin dengan pengawasan, perlindungan, kasih sayang dan pertolongan Allah swt.
            (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah swt dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan :”sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab :”Cukuplah Allah swt menjadi penolong kami dan Allah swt adalah sebaik-baik pelindung”. (QS.Al-Imran:173).
            Yakni, bahwa pemenuhan dan perlindungan Allah swt sudah sangat cukup bagi kita.
            “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah swt dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekfiran) dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipudayakan. Sesungguhnya Allah swt beserta orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS.An-Nahl:127-128).
            Ayat ini melukiskan tentang bagaiana penyertaan khusus Allah swt terhadap para wali-Nya, yakni dengan cara selalu menjaga, mengawasi, membantu dan melindungi mereka sesuai dengan kadar ketakwaan dan jihad mereka.
            “Dan, janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal  kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (QS.Ali Imran:139).
            Maksudnya adalah kegiatan ketinggian tingkat ubudiyah dan kedudukannya disisi Allah swt.
            Janganlah bersedih ! Anggap saja diri Anda tidak akan hidup kecuali sehari saja, sehingga mengapa Anda harus bersedih dan marah pada hari ini ?. Dalam sebuah atsar disebutkan : ketika pagi tiba, janganlah menunggu datangnya pagi. Artinya, hiduplah dalam batasan hari ini saja. Jangan mengingat-ngingat masa lalu, dan jangan pula was-was dengan masa yang akan datang.
            Seorang penyair berkata : Yang lalu telah berlalu, dan harapan itu masih gaib dan engkau pasti punya waktu dimana engkau harus ada. Menyibukkan diri dengan mengingat masa lalu, dan meratapi kembali kegetiran-kegetiran hidup yang pernah terjadi dan telah berlalu, adalah sebuah ketololan dan kegilaan. Pepatah china menyebutkan :”Jangan dulu menyebrangi jembatan sebelum Anda sampai dijembatan itu”. Artinya, jangan bersikap apriori terhadap kejadian-kejadian yang belum tentu terjadi, sampai Anda benar-benar mengalami dan merasakannya sendiri.
            Salah seorang ulama salaf mengatakan :”Wahai anak Adam, hidupmu itu tiga hari saja: hari kemarin yang telah berlalu, hari esok yang belum datang, dan hari ini dimana Anda harus bertakwa kepada Allah swt!”.
            Bagaimana orang yang masih menanggung beban berat kesedihan masa lalu dan kecemasan terhadap masa depan dapat hidup tenang hari ini? Bagaimana mungkin orang yang selalu mengingat-ingat sesuatu yang telah lewat dan telah berlalu akan tenang dala hidupnya hari ini! Pasalnya, pastilah waktunya akan habis untuk meratapi semua kesedihan yang telah berlalu itu. Dan pada akhirnya, semua itu sama-sama tidak ada gunanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar